Jumat, 25 Desember 2020

PENGHUJUNG TAHUN 2020

Teruntuk 2020, tidak terasa akan menuju penghujung tahun. Aku ingin mengucapkan terima kasih.

Terima kasih telah menerjang ombak untuk diriku, sehingga aku bisa tegar layaknya tebing di pinggir pantai. Tahun 2020 adalah tahun yang berat untuk diriku. Impian yang sudah sebegitunya aku perjuangkan, harus dipaksakan untuk berhenti. Rasanya membuat pikiranku bertarung dan raga yang berkeinginan lenyap saja.

Terima kasih telah memaksakan untuk terus berjalan, walaupun dalam perjalanan aku terjatuh, luka dalam terseok-seok, ingin berhenti. Aku akui menyerah selalu memenuhi hasratku. Tapi aku mencoba untuk terus berjalan, walaupun tidak tahu akhirnya seperti apa. Aku akui bangkit dengan kaki sendiri dari kegagalan itu tidak mudah. Kemudian dipaksakan semesta untuk terus berjalan, karena aku tau semesta akan terus mengerahkan diriku untuk terus berjuang.

Terima kasih telah memberikan pelajaran untukku, bagaimana sekarang aku lebih bisa mencintai dan memahami diri sendiri. Sekarang aku lebih lalai untuk menyakiti diri sendiri, lebih memprioritaskan kebahagiaan diriku sendiri, dan lebih menerima apa adanya tubuh diriku sendiri.

Terima kasih telah menghadirkan orang-orang yang benar-benar berada di sisiku, dalam keadaan suka maupun duka. Terimakasih untuk mengajarkan keikhlasan, agar dapat menerima orang-orang yang kini telah pergi dari sisiku.

Terakhir, terima kasih untuk lembaran-lembaran kisah yang berisi tawa, air mata, rumit, bahagia. Aku akui 2020 memang berat untuk diriku sendiri, tapi bukan hanya aku yang sedang berjuang, semua orang di dunia sedang berjuang. Walaupun berat, kita akui bahwa kita semua hebat. Tetap berdiri dan berjalan hingga di penghujung tahun 2020 ini. Sangat hebat kedua kaki kita untuk terus kembali bangkit dan berjalan.

Kamis, 17 Desember 2020

Semoga kau salah satunya

Aku hanya seseorang yang mengungkapkan 
rasa lewat coretan abstrak...
Aku hanya seseorang yang tak pandai 
mengutarakan perasaan...
Aku hanya si penikmat kalimat yang 
tak semua paham.. 

Merangkai kata menjadi kalimat...
Merajut kata demi kata dan menyambungnya sampai diakhir titik...
Mungkin ada beberapa hal yang kadang sulit untuk dimengerti... 

Tetapi dengan menuangkan emosi disetiap 
diksinya.. 
Aku harap akan ada yang mengerti makna yang tertangkap disebaris frasa yang kutulis...
Dengan begitu aku sangat bahagia jika kau salah 
satu dari sekian banyak orang yang mengerti...



Minggu, 13 Desember 2020

AYAH

Ayah,
Terima kasih telah mengajarkanku menghadapi kerasnya dunia,
Terima kasih untuk tetap memelukku ketika tubuhku tak lagi bertenaga,
Terima kasih untuk terus berada di sampingku meski dunia tak lagi berada di sisi yang sama,
Terima kasih untuk selalu mencintaiku meski tak pernah mengungkapkannya melalui kata.

Ayah,
Terima kasih telah membuatku sampai di titik ini,
Tempat di mana dunia bahkan tak sanggup lagi untuk sekedar mengutarakan benci,
Terima kasih telah menceritakan masa lalu yang tak ingin kuulang,
Karenanya, aku tetap berdiri tegak meski ombak tak pernah berhenti menerjang.

Ayah,
Meski tak pernah terungkap melalui kata,
Meski tak pernah terlihat kenyataannya,
Aku sangat berterimakasih untuk segalanya,
Cerita, pengalaman, dan cinta yang mungkin tak akan bisa kuberi sama besarnya.
.
.
.

Jumat, 04 Desember 2020

RUMAHKU

Malam ini aku akan bercerita tentang rumah..
Yang katanya,
Tempat berlindung terbaik di semesta..
Yang katanya,
Kau akan merasa nyaman jika berada di dalamnya 

Mengapa aku menyebutnya dengan 'katanya'?
karena aku tidak merasakannya..
Merasakan perlindungan yang diberikannya..
Merasakan kehangatan yang membuat ku nyaman..

Mengapa rumahku berbeda?
Rumahku tidak melindungiku..
Rumahku perlahan-lahan yang membunuhku..
Rumahku tidak memberi kehangatan..
Yang membuatku tidak nyaman dan ingin pergi meninggalkan..

Walau kadang dianggap semu..
Aku sangat menyayangi rumahku..
Aku tahu mereka juga menyayangiku..
Hanya saja, hati mereka masih dipenuhi oleh kabut kelabu..

Aku tahu..
Bahwa semesta tidak sejahat itu..
Semesta pasti akan memberi kesempatan kepadaku..
Untuk merasakan makna rumah yang sungguh
Entah kapan, aku hanya harus sabar menunggu.



NTAHLAH

Kamu boleh pergi sejauh apapun, Tapi maaf, jangan paksa aku untuk melupakanmu. Aku tau kamu dan aku memang sudah bukan lagi kita, Aku tau me...