Kamis, 08 April 2021

IZIN MENYERAH HARI INI SAJA

Untuk semua nya maaf ya.
Hari ini aku izin untuk bilang;"aku sebenarnya ga kuat".
Izin menyerah dulu ya hari ini.
Sebentar saja ;)

Aku juga butuh menangis, pundak ku butuh rehat dari semua sandaran.

Tolong untuk semua yang sedang bergantung di aku, turun dulu sebentar yah...

Aku juga butuh mengeluh, aku ga bisa selamanya baik-baik saja.!

Setiap orang punya titik lemah nya masing-masing.

Karena jadi kuat, tak selamanya terlihat hebat.
Yang kalian lihat diluar itu tawa yang palsu.
Hanya biar bisa pura-pura tegar dan orang lain hanya tau sisi kuatku saja.-

Karena kemarin semuanya sedang tidak ramah.

Ingin tersenyum malah dikasih patah,
Ingin berjuang malah dipaksa untuk pulang,
Dan ketika pulang pun, aku sudah kehilangan rumah.

Bahu yang kuat sedang butuh istirahat.
Angan yang terbang sedang butuh mendarat.
Terlihat buruk, payah, dan lemah.
"Iyah itu diri saya hari ini"

Ini loh, aku yang katanya melangkah paling depan, izin mundur sebentar yah kebelakang.
Sedang ingin bercerita banyak dengan diriku sendiri.

Hari ini aku ingin menikmati laraku sejadi jadi nya.

Menghargai setiap proses dewasa, menjadikanku berharga diujung sana.

Aku hanya tidak mau terlihat lemah.
Bagiku semua rasa kecewa adalah fase menuju bahagia.

Mereka tidak paham aku,
Bukan kewajiban orang lain juga untuk mengerti keadaanku.

Mereka tidak wajib menjadi obat.
Tapi diri ini selalu sibuk, dan siap di jadikan perawat.

Dunia sedang menari di kepalaku.
Isinya tentang ke khawatiran yang tak berujung.
Merayu tuhan untuk memberikan semua.

"Sebenarnya apasih tujuan hidup.?"

Apakah sebenarnya kita hadir didunia hanya untuk menyerah?

Terkadang keadaan memang suka bercanda.
Dan kadang lawakan nya terkesan tidak lucu.
Tapi tumbuh tetap harus.

Fasenya memang sering dibikin berdarah.
Tapi percaya, semuanya akan indah.
Semuanya akan baik baik saja.




                                                                                  08-April-2021

Kamis, 01 April 2021

MANUSIA

MANUSIA

Perihal menjadi seorang manusia bukanlah hal mudah. Manusia yang haus akan dasi tapi hidup dengan basa basi, hingga tersadar bahwa cara memanusiakan manusia adalah hal yang paling bergengsi.

Berdiri diatas jejeran paku yang dengan bodohnya berharap tak ada luka, hingga tanpa sadar proses pendewasaan menyebabkan banyak luka.

Manusia yang hidupnya selalu dipertahukan, berharap hasil memuaskan, hingga lupa bahwa hidupnya sudah penuh dengan kekecewaan.

Berlomba lomba mencari definisi rumah yang sebenarnya, sampai lupa bahwa definisi rumah yang dimaksud tak selalu memberi kebahagiaan yang diminta.

Yang katanya rumah adalah tempat ternyaman untuk berpulang, tempat ternyaman untuk sekedar mehempaskan bahu dari hiruk pikuk dunia. Tapi bagaimana bisa? kalau nyatanya tempat ternyaman untuk melepas penat dan lelah, sudah tidak lagi memberi itu semua.

Yang mana malah tempat itu sering sekali memberi sesak di dada yang tiada tara. dan terkadang rasanya ingin sekali keluar dari sana hanya untuk sekedar mengurangi luka.

Proses pendewasaan tidak selalu menyenangkan.



— 

                                                        

NTAHLAH

Kamu boleh pergi sejauh apapun, Tapi maaf, jangan paksa aku untuk melupakanmu. Aku tau kamu dan aku memang sudah bukan lagi kita, Aku tau me...