Kamu tahu, Tuhan dan aku
memiliki persamaan.
Kami sama-sama mencintaimu.
Tapi cara kami berbeda
Begitulah cinta, terjadi karena perbedaan.
Tuhan mencintaimu dengan
memberi napas panjang dan wangi.
Aku mencintaimu dengan
tidak melakukan bunuh diri.
Tuhan mencintaimu dengan
memberikan mata yang indah.
Aku mencintaimu dengan
tidak melakukan hal yang salah.
Tuhan mencintaimu dengan
mengalirkan sungai yang jernih airnya.
Aku mencintaimu dengan
tidak membuang sampah ke dalamnya.
Tuhan mencintaimu dengan
menumbuhkan pohon yang lebat daunnya.
Aku mencintaimu dengan
tidak menebangnya.
Tuhan mencintaimu dengan
menurunkan hujan.
Aku mencintaimu dengan
tidak lupa membawakan payung.
Tuhan mencintaimu dengan
menciptakan keindahan.
Aku mencintaimu dengan
tidak terlibat partai politik.
Tuhan mencintaimu dengan
menjadi tuhan.
Aku mencintaimu dengan
tidak menjadi orang lain.
Tuhan dan aku tidak bersaing.
Kami mencintaimu dengan
cara masing-masing.
Biarkanlah Tuhan dan aku mencintaimu.
Sebab telah kami biarkan pula
kamu mencintai kekasihmu.
.
.
.