Kamis, 20 Agustus 2020

Cinta yg Sesungguh nya

Kita pernah terpisahkan oleh jarak.
Terpisahkan oleh keyakinan.
Terpisahkan oleh restu yang tak di dapat.
Setelah perjuangan di lalui.
Setelah segalanya di dapatkan.
Sekarang kita terpisahkan dengan alam yang sudah berbeda.
Aku di atas tanahku.
Kamu di bawah tanahmu.

Dulu kita jalan saling bergandengan.
Sekarang kita saling mendoakan.
Dulu kau yang selalu menghampiriku.
Sekarang aku yang datang ke tanahmu.
Dulu kita selalu tertawa berdua.
Kini hanya aku yang bersuara.

Ketika kau masih ada disini.
Tak sekalipun kau mau memakai baju berwarna putih.
Tapi sekarang kau sangat menyukai baju itu.

Ketika kau masih ada disini.
Tak sekalipun kau suka dengan kegelapan.
Tapi sekarang kau berteman baik dengan gelapnya tempatmu beristirahat.

Ketika kau masih ada disini.
Tak sedetikpun kau suka dengan kesunyian.
Sekarang tak ada suara lain selain doa-doa yang saling berdatangan.

Aku menangis kali ini bukan karena kau menyakitiku.
Bukan juga karena aku tak rela kau berpindah tempat dan suasana.
Bukan juga aku tak sanggup kehilangan sebuah pegangan.

Bukan, bukan aku tak sanggup tak bisa menatapmu berlama-lama.
Tapi aku terlalu kaget dengan waktu yang berakhir dengan cepat.
Dengan suasana yng tak pernah kusangka-sangka.
Atau mungkin aku yang terlena saat sedang bersamamu.
Menikmati detik-detik saat kau di sisiku.


Walau satu rasa.
Walau satu keinginan.
Walau satu tujuan.
Tapi kalau tidak dalam satu jalannya takdir, kita bisa apa? kita sanggup melakukan apa?

Membuka diri? Sedangkan di dalam hati masih ada dia yang sudah jauh pergi.

Mengikhlaskan takdir? Sedangkan batas ikhlas tak bisa di ukur dengan kata ataupun angka.

Menerima semua? Akankah yang akan datang di kemudian hari pun bisa menerimannya...

Menetap dan tak bergerak dari tempat terakhir kalinya? Tidak mungkin bukan... Sedangkan waktu terus berjalan.

Yang bisa dilakukan hanya menjalani yang saat ini ada.

Selasa, 18 Agustus 2020

NONA

Nona, maaf, kucuri sepenggal namamu untuk pelengkap doa-doaku; saat aku bergumul dengan tuhanku, saat aku bersetubuh dengan manik-manikku, saat lidahku berkecamuk dari halaman ke halaman kitab pusakaku.

Nona, maaf, tanpa izin darimu aku lancang mengeja berulang kali apa-apa yang membuat detak jantungku tak karuan; mendesak atma yang barangkali akan menjadi tempat bersandar, hingga aku ditelanjangi perasaanku sendiri—ia memaksaku untuk menyerah pada takdir—meski sejatinya seluruh usahaku selalu berbuah nihil.

Nona, jika bisa aku bisikan satu kalimat pada telingamu; sungguh aku lelah diperkosa renjana yang terus merongrong tembok pertahananku—untuk tidak mencintaimu.

Nona, sekali lagi, kata maaf terakhir dariku; izinkan aku merayu Penciptamu dengan sujudku, agar lekas terbuka hatimu dan lekas tiba setiap jengkal harapku di dinding keraguanmu.....

Menyembunyikan Luka

Menyembunyikan luka itu perlu.
Untuk tau siapa saja yang akan menujumu.
Memeluk tanpa bertanya.
Mengusap airmata tanpa kenapa.

Berucap maaf tidaklah perlu.
Jika hatimu masih penuh benalu.
Lebih baik diam.
Meski ada banyak rasa yang terpendam.

Biarlah sendirian asalkan senang.
Daripada berdua namun terkekang.
Hidup hanya sekali.
Jangan kau nodai dengan luka patah hati.

Usahlah lagi difikirkan.
Dia yang pergi meninggalkan.
Suatu saat nanti dia yang kau lepas.
Kan terganti dengan dia yang ikhlas.

Dia yang mampu menemanimu tanpa tapi.
Menjagamu tanpa meski.
Dan menyayangimu dengan rasa peduli.
Dan takkan meninggalkanmu karena janji.
.
.

Untuk Kamu Yg Sedang Kecewa

Untuk Kamu Yang Sedang Kecewa

Hai kamu yang disana
Bagaimana kabar mu? 
Apakah baik baik saja? 

Ku dengar kamu baru dikecewakan lagi ya. 
kau bilang semesta tidak pernah berpihak kepadamu. 
Dan merasa semua yang di perjuangkan hanya sia sia

Hmmm... kalau boleh aku berkata kamu mungkin keliru. aku tau pasti dia sedang menyiapkan versi terbaik-Nya 

Hehe masih gak habis pikir ya. 
kalau hidup bisa sebercanda itu
 iya paham kok, gapapa untuk sekarang kamu boleh meluapkan semuanya. 

nanti ketika kamu sudah lebih tenang, kita coba lagi ya. 
Tegakkan badan mu dan kerahkan semua kemampuan mu. 
Sisanya biarkan semesta yang bekerja ya. 

Semangat ya. 
Doaku selalu yang terbaik untuk mu, 
semoga esok dunia menunjukkan hal baik nya.


NTAHLAH

Kamu boleh pergi sejauh apapun, Tapi maaf, jangan paksa aku untuk melupakanmu. Aku tau kamu dan aku memang sudah bukan lagi kita, Aku tau me...