Selasa, 18 Agustus 2020

NONA

Nona, maaf, kucuri sepenggal namamu untuk pelengkap doa-doaku; saat aku bergumul dengan tuhanku, saat aku bersetubuh dengan manik-manikku, saat lidahku berkecamuk dari halaman ke halaman kitab pusakaku.

Nona, maaf, tanpa izin darimu aku lancang mengeja berulang kali apa-apa yang membuat detak jantungku tak karuan; mendesak atma yang barangkali akan menjadi tempat bersandar, hingga aku ditelanjangi perasaanku sendiri—ia memaksaku untuk menyerah pada takdir—meski sejatinya seluruh usahaku selalu berbuah nihil.

Nona, jika bisa aku bisikan satu kalimat pada telingamu; sungguh aku lelah diperkosa renjana yang terus merongrong tembok pertahananku—untuk tidak mencintaimu.

Nona, sekali lagi, kata maaf terakhir dariku; izinkan aku merayu Penciptamu dengan sujudku, agar lekas terbuka hatimu dan lekas tiba setiap jengkal harapku di dinding keraguanmu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NTAHLAH

Kamu boleh pergi sejauh apapun, Tapi maaf, jangan paksa aku untuk melupakanmu. Aku tau kamu dan aku memang sudah bukan lagi kita, Aku tau me...