Pernah ada yang berkata,
Bahwa sedikit memberi jarak pada dua hati yang sempat bersitegang itu di perlukan.
Semula aku tak setuju, tapi sekarang aku dibuatnya percaya.
Sebab bilak tak ada jarak,
Tentu tidak ada hal yang kemudian bisa kumaknai.
Bila tak ada jarak,
Mungkin aku masih terus menuduhmu sebagai tersangka atas seluruh luka.
Sebab bila tak ciptakan jarak,
Mungkin kita tidak akan saling terbuka untuk memafkan segala luka.
Bila tak ciptakan jarak,
Tentu rasa yang kini hadir tidak akan lebih damai lagi.
Aku belajar pada saat kita saling berjarak,
Bahwa rasa sayang semestinya tidak pantas membuat kita merasa paling berhak memiliki.
Aku belajar pada saat kita tengah berjarak,
Bahwa perasaan sayang tak selayak nya membuat kita saling menyalahkan,
Hingga masing masing harus berkemas pergi.
Aku menyadarinya kini,
Tepat setelah melihatmu baik baik saja,
Setelah banyak hal yang kita lewati dan sempat membuat kita berselisih.
Kini aku mengerti,
Arti cinta tidak hanya sesempit perasaan kita yang saling berbalas.
Bukan juga tentang kita yang tidak pernah sekalipun bertengkar apalagi menggores luka.
Arti cinta juga bukan hanya perihal aku suka kamu dan kamu menyukaiku,
Lalu kita akan menua bersama.
Cinta lebih luas dari pada itu.
Cinta juga termasuk menerima segala luka yang pernah di sebabkan.
Dan bagiku, cinta adalah saat dimana aku kembali berani bersitatap denganmu.
Seperti saat ini, saat semua damai dari maaf yang tercipta diantara kita, mampu membuat semesta cemburu."
--EkaSagitario--